NPM : 18511078
KELAS : 2PA09
Pengaruh
Media Social terhadap Bahasa Sehari-hari
Sudah tidak bisa kita
pungkiri lagi media social sekarang semakin banyak dan berdampak bagi para
penggunanya yang sebagian besar anak-anak remaja usia sekolah, banyak pengaruh
yang bersifat ya menurut saya tidak terlalu negatif dan juga bukan hal yang
positif seprti penggunaan bahasa di media social yang diaplikasikan di
kehidupan sehari-hari seperti yang dianggap sebagai bahasa gaul seperti di
kaskus panggilan terhadap pengguna kaskus lainnya disebut atau dipanggil
"GAN", atau "AFGAN SADIS" untuk menunjukkan apabila ada
yang menawar harga terlalu murah, ada juga bahasa lainnya seperti TWEET pada
twitter sudah seperti menjadi bahasa sehari-hari kita atau obrolan sehari-hari
kita atau ada bahasa media social yang banyak dipakai dikehidupan nyata seperti
kata-kata CIYUS yang artinya SERIUS, MIAPA yang artinya DEMI APA, atau ada juga
ENELAN yang artinya BENERAN dan banyak lagi bahasa-bahasa di media social yang
dipakai oleh remaja atau anak-anak muda sebagai bahasa sehari hari atau juga
disebut dengan bahasa gaul . Penggunaan bahasa seperti ini sebenarnya bukan suatu tindakan yang salah atau pelanggaran norma hanya menjadi kebiasaan yang menurut saya kurang begitu baik karena tidak dimengerti oleh orang-orang tua yang kurang mengikuti perkembangan bahasa di media social. Anak-anak muda tersebut beranggapan siapa yang tidak mengerti bahasa-bahasa tersebut dibilangan kampungan atau tidak gaul, kolot, kuper, bahkan ansos( anti sosial). Anggapan seperti ini menurut saya kurang tepat karana bahasa seperti itu tidak tepat ditujukan kepada para dewasa. Menurut saya sebagai anak muda pada jaman modern seperti ini kita harus dapat menyaring informasi yang kita dapat dari media social atau pun dari manapun karena tidak semua informasi bersifat positif kita juga harus bisa menempatkan diri dan menyesuaikan diri kepada siapa dan dimana kira berada ketika dengan teman atau di media social kita boleh menggunakan bahasa seperti itu tetapi ketika kita sedang berhadapan dengan orang tua atau orang-orang yang kurang menggunakan media social gunakan bahasa yang sewajarnya dan dapat dimengerti oleh lawan bicara kita.