KELAS : 3PA09
NPM : 18511078
Psikologi Management
Mempengaruhi perilaku
A . Definisi Perilaku
# WIRYANTO
Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun
informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif,
kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi
# M. SUYANTO (AMIKOM YOGYAKARTA)
Pengaruh merupakan nilai kualitas suatu iklan
melalui media tertentu
# UWE BECKER
Pengaruh adalah kemampuan yang terus
berkembang yang - berbeda dengan kekuasaan - tidak begitu terkait dengan usaha
memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
(involed is formatif vermogen dat - in tegens
telling tot macht - niet direct verbonden is met strijd en de doorzetting van
belangen
# NORMAN BARRY
Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika
seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan
terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak
merupakan motivasi yang mendorongnya
(influence is a type of power in that a person
who is influenced to act in a certain way may be said to be caused so to act,
even though an overt threat of santions will not be the motivating force)
# ROBERT DAHL
A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat
menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan
# SOSIOLOGI PEDESAAN
Pengaruh merupakan kekuasaan yang
mengakibatkan perubahan perilaku orang lain atau kelompok lain
# BERTRAM JOHANNES OTTO SCHRIEKE
Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang
tidak dapat diukur kepastiannya
# ALBERT R. ROBERTS & GILBERT
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh
oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan
# JON MILLER
Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam
dunia politik Indonesia
B. Kunci – kunci perubahan perilaku
Menurut Green faktor perilaku dibentuk oleh tiga
faktor utama yaitu :
- Faktor
predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor yang mempermudah
atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain
pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai dan tradisi.
- Faktor
pemungkin (enabling factors), yaitu faktor yang memungkinkan atau
yang memfasilitasi perilaku atau tindakan antara lain umur, status sosial
ekonomi, pendidikan, prasarana dan sarana serta sumber daya.
- Faktor
pendorong atau penguat (reinforcing factors), faktor yang mendorong
atau memperkuat terjadinya perilaku misalnya dengan adanya contoh
dari para tokoh masyarakat yang menjadi panutan.
C. Bagaimana Mempengaruhi Orang Lain
- Setiap orang lebih menyukai pujian
daripada cercaan
Ini mudah dipahami. Tak ada orang yang senang dicela
atau dicerca. Apalagi jika cercaan itu dilakukan di hadapan orang banyak. Orang
akan tersinggung dan sakit hati jika dicerca.
Sebaliknya, orang senang dipuji. Mereka akan
menghargai orang yang memuji mereka. Apalagi jika mereka tahu bahwa pujian yang
dilakukan itu dilakukan dengan tulus. Tanpa ada ‘udang dibalik batu’. Tanpa ada
maksud apapun, kecuali hanya ingin memuji.
Pujian membuat orang merasa dekat dan akrab dengan
orang yang memujinya. Juga membuat orang membuka diri, sehingga mereka siap
untuk menerima masukan dari orang yang memujinya. Pujian merupakan ‘pintu
gerbang’ yang efektif sebelum Anda mempengaruhi orang lain. Pujian ‘membungkus
dengan rapi’ pengaruh yang akan Anda berikan kepada orang lain, sehingga orang
tak merasa dipengaruhi secara paksa. Orang tak mau dipaksa untuk dipengaruhi.
Itulah sebabnya, iklan-iklan penuh dengan kata-kata pujian kepada calon
konsumen. Hal ini agar orang tertarik memberi produk yang diiklankan tanpa
merasa dipengaruhi secara paksa.
- Setiap
orang lebih senang dengan mereka yang empati
Setiap orang ingin dipahami perasaanny. Tak ada
orang yang ingin diacuhkan perasaannya. Perasaan dianggap oleh setiap orang
sebagai bagian dari harga dirinya yang paling penting. Orang mungkin tidak akan
tersinggung jika pikiran atau fisiknya diganggu, tapi jika perasaannya
diganggu, ia akan tersinggung.
Ironisnya, perasaan merupakan bagian dari dimensi
manusia yang paling peka dan labil. Perasaan mudah tersinggung, walau mungkin
tak diperlihatkan secara kasat mata oleh orang yang mengalaminya.
Jika Anda bersikap empati berarti Anda memahami
perasaan orang lain. Anda menghormati orang lain. Anda seakan-akan berkata
kepada orang lain, “Saya menghargai perasaan Anda. Saya tak akan menyinggung
perasaan Anda. Perasaan saya sama dengan Anda”. Hal ini akan membuat orang
senang dan simpati kepada Anda. Sebab Anda menghormati bagian dari harga
dirinya yang paling penting dan paling dijunjung tinggi olehnya, yaitu
perasaan.
Sikap empati akan membuat orang merasa ‘satu nasib’
dengan Anda. Kesamaan ini membuat ia lebih terbuka untuk dipengaruhi oleh Anda.
Sebab ia merasa mendapat masukan dari orang yang memiliki banyak kesamaan
dengan dirinya. Perasaan memiliki banyak kesamaan membuat Anda lebih mudah
mempengaruhi orang lain daripada jika orang lain merasa memiliki banyak
perbedaan dengan Anda.
- Setiap
orang lebih senang dengan mereka yang antusias
Antusias berarti jiwa yang hidup. Jiwa yang selalu
bersemangat dan yakin dengan tindakannya. Orang akan lebih mudah dipengaruhi
oleh mereka yang antusias daripada mereka yang tidak antusias. Karena itulah,
para pemimpin yang sukses biasanya adalah orang-orang yang antusias. Mereka tak
ragu dengan keputusannya dan yakin dengan tindakannya, sehingga orang lain
terpengaruh dan mengikutinya dengan sukarela. Anda tentu tak akan mau mengikuti
seseorang yang ia sendiri ragu terhadap apa yang diperbuatnya, bukan? Anda akan
lebih suka mengikuti mereka yang antusias. Mereka yang yakin dengan
keputusannya dan bersemangat untuk mewujudkannya.
Untuk mempengaruhi orang lain, Anda perlu terlihat
sebagai orang yang antusias. Orang yang yakin dengan pendapatnya dan tak ragu
dengan ucapannya. Orang yang mantap dan percaya diri dengan perbuatannya. Tidak
terlihat bingung atau cemas ketika berkata atau berbuat. Di wajahnya terpancar
optimisme menghadapi masa depan. Ia yakin bahwa hidup berpihak kepadanya.
- Setiap
orang lebih suka dengan mereka yang dapat menjadi teladan
Keteladanan membutuhkan kedisiplinan. Disiplin untuk
selalu berkata sesuai apa yang diperbuat. Orang akan terpesona dengan mereka
yang dapat memberikan keteladanan. Yaitu, orang yang memberikan contoh terlebih
dahulu dan berkata sesuai dengan apa yang diperbuatnya.
Sebaliknya, orang akan merasa tidak simpati dengan
mereka yang ‘lain kata lain perbuatan’. Apalagi jika perkataan tersebut berupa
janji yang tidak ditepati. Orang tidak akan senang dengan mereka yang suka
mengumbar kata-kata manis tanpa bukti bahwa ia sendiri merupakan contoh dari
apa yang dikatakannya. Kata-kata manis mungkin dapat merebut hati orang. Tapi
hal itu hanya berlaku sekejap. Setelah itu, orang akan kecewa dan tidak percaya
lagi dengan perkataannya.
Hanya keteladanan yang dapat merebut hati orang.
Keteladanan menimbulkan kepercayaan. Membuat orang terpengaruh dalam jangka
panjang. Pepatah mengatakan, “Keteladanan memberikan ketaatan, kemunafikan
memberikan perlawanan”.
- Setiap
orang menghitung imbalan (manfaat) dari apa yang dilakukannya
Diakui atau tidak, setiap orang mengharapkan imbalan
dari apa yang dikerjakannya. Ketika Anda bekerja, Anda mengharapkan imbalan
berupa gaji. Ketika Anda membentuk rumah tangga, Anda mengharapkan manfaat
berupa keluarga yang membahagiakan Anda. Bahkan ketika Anda beribadah kepada
Tuhan, Anda mengharapkan imbalan berupa pahala (ridho Tuhan) atau ketenangan
batin.
Anda dapat mempengaruhi orang lain jika Anda dapat
menunjukan kepadanya apa manfaat atau imbalan yang akan diperolehnya jika ia
menuruti Anda. Tidak peduli apakah Anda atau bukan Anda yang memberikan imbalan
tersebut. Semakin besar dan konkrit imbalan atau manfaat yag dapat Anda
tunjukkan pada orang lain semakin mudah Anda mempengaruhinya. Sebaliknya,
semakin Anda tak mampu memberikan imbalan atau menunjukkan manfaat yang besar
dan konkrit kepada orang lain, maka semakin sulit Anda mempengaruhinya.
Besarnya pengaruh Anda sejalan dengan besarnya kemampuan Anda memberikan
imbalan atau menunjukkan manfaat kepada orang yang Anda ingin pengaruhi.
- Setiap
orang tidak suka merasa dipengaruhi (jangan menggurui)
Walau setiap orang tak lepas dari pengaruh orang
lain, namun mereka tak mau terlihat dipengaruhi secara paksa. Mereka hanya
ingin dipengaruhi secara halus, sampai mereka sendiri tak sadar telah
dipengaruhi!
Karena itu, jangan menggurui orang lain ketika Anda
ingin mempengaruhi orang lain. Hal itu akan membuatb mereka merasa dipengaruhi
secara paksa. Orang tak mau dipaksa. Sebab paksaan membuat orang merasa
diganggu harga dirinya. Sebaliknya, orang merasa senang jika dibujuk dan dirayu
(walau mereka tidak mengakuinya!). sebab bujukan dan rayuan membuat orang
merasa dihargai dan dianggap penting.
Lagipula, menggurui orang lain membuat orang merasa
harus berubah secara drastis. Hal itu tentu tidak menyenangkan baginya. Ia
merasa harus merubah kebiasaan lamanya yang nyaman kepada hal-hal baru yang
belum tentu nyaman baginya. Sedang, bujukan dan rayuan membuat orang merasa
berubah secara nyaman. Bujukan dan rayuan memberi ‘ruang’ baginya untuk
mencerna dan menumbuhkan kesadaran sendiri untuk berubah. Orang akan lebih
senang berubah jika ia merasa perubahan itu akibat kesadaran dirinya sendiri,
bukan karena dipengaruhi orang lain. Orang tak mau merasa dipengaruhi orang
lain, karena hal itu dianggap sebagai gangguan terhadap kehormatan harga
dirinya.
Prinsip-prinsip mempengaruhi orang lain yang mudah
dan sederhana tersebut sebenarnya berasal dari satu paradigma yang sama, yakni ORANG
PADA DASARNYA MERASA DIRINYA PENTING, BAHKAN MERASA DIRINYA LEBIH PENTING DARI
ANDA SENDIRI!
KOMUNIKASI
A . Definisi komunikasi
Definisi Komunikasi - Kata atau istilah komunikasi
(dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal
katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada
kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi
milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau
kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam
pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu
merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia
yaitu:
Human communication is the process through which
individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to
and ahacreate messages to adapt to the environment and one another. Bahwa
komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu
hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan
pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Definisi KomunikasiUntuk memahami definisi
komunikasi tersebut sehingga dapat dilancarkan secara efektif dalam
Effendy(1994:10) bahwa para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma
yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and
Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik
untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai
berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?
Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan
itu,yaitu:
Komunikator (siapa yang mengatakan?)
Pesan (mengatakan apa?)
Media (melalui saluran/ channel/media apa?)
Komunikan (kepada siapa?)
Efek (dengan dampak/efek apa?).
Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara
sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan
dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang
menimbulkan efek tertentu
B . Dimensi Komunikasi
Komunikasi Punya Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi
hubungan disandi secara nonverbal. Dimensi isi menunjukkan muatan (isi)
komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan
bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para
komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi
pesan, sedangkan dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk
juga jenis saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh
suatu berita atau artikel dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung
pada isinya, namun juga pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis
huruf yang digunakan, warna tulisan, dan sebagainya.
Sumber :
http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2012/03/perilaku-kesehatan.html