Dheny Tiyan Irawan
18511078
3PA09
A. Terapi Kelompok
1. Konsep dasar
pandangan Terapi Kelompok tentang kepribadian
Institut Tavistock di
London (1930), dengan dasar teori psikoanalisisnya Melani Klein mengembangkan
proses kelompok dalam membantu memecahkan problematika
Samuel Slavson (1930), seorang engineer, melakukan terapi
aktivitas kelompok dan mendorong anggotanya dalam berinteraksi menyelesaikan
konflik, impuls dan pola perilaku.Slavson (1943), mengorganisasikan Asosiasi
Terapi Kelompok America.
Slavson (1964) menerapkan teknik terapi kelompok dengan
pendidikan progresif dan psikoanalisis, untuk membantu anak2 dan remaja yang
mengalami gangguan.
2. Unsur-unsur
Terapi
- Munculnya
gangguan
Muncul dua aliran yang berbeda yang mencakup gambaran
tentang proses terapi kelompok. Satu aliran memusatkan pada peraturan para
anggota dan pemimpin, sementara aliran lainnya memeriksa dengan menggunakan
kerangka kerja teoritis untuk memimpin kelompok .
- Tujuan Terapi
a. Menjadi lebih
terbuka dan jujur terhadap diri sendiri dan orang lain
b. Belajar
mempercayai diri sendiri dan orang lain
c. Berkembang
untuk lebih menerima diri sendiri
d. Belajar
berkomunikasi dengan orang lain
e. Belajar untuk
lebih akrab dengan orang lain
f. Belajar untuk
bergaul dengan sesama atau lawan jenis
g. Belajar untuk
memberi dan menerima
h. Menjadi peka
terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain
i. Meningkatkan
kesadaran diri, sehingga akan merasa lebih bebas dan tegas dalam memilih.
- Peran Terapis
Yang terpenting dalam konseling/terapi kelompok adalah
konselor/terapis harus mempunyai dasar teori dan terlatih untuk memimpin
kelompok, karena dikuatirkan membuat lebih buruk keadaan.
3. Teknik-teknik
Terapi
1. Teknik yang melibatkan para anggota
2. Teknik yang melibatkan pemimpin
3. Menggunakan babak-babak terapeutik
4. Teknik sesekali membantu lebih dari satu anggota
5. Teknik untuk bekerja dengan Individu secara tidak
langsung
6. Teknik yang menyebabkan para anggota berbagi pada tingkat
lebih pribadi
B. Terapi Keluarga
1. Konsep dasar
pandangan terapi keluarga tentang kepribadian
Dengan penekanan pada konstelasi keluarga, holisme, dan
kebebasan terapis untuk berimprovisasi, Pendekatan Adler memberikan kontribusi
dasar pada perspektif terapi keluarga. Adlerians bekerja dengan fokus keluarga
pada suasana kekeluargaan, konstelasi keluarga, dan tujuan interaktif dari
setiap anggota (Bitter, Roberts, & Sonstegard, 2002). Suasana keluarga
adalah iklim yang mencirikan hubungan antara orang tua dan sikap mereka
terhadap kehidupan , peran gender, pengambilan keputusan, persaingan,
kerjasama, menghadapi konflik, tanggungjawab, dan sebagainya. Suasana, termasuk
menyediakan model peran orang tua, mempengaruhi anak-anak saat mereka tumbuh
dewasa. Proses terapi berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang interaksi
individu-individu dalam sistem keluarga. Mereka yang mempraktekkan terapi
keluarga Adlerian berusaha untuk memahami tujuan, keyakinan, dan, perilaku,
setiap anggota keluarga dan keluarga sebagai entitas dalam dirinya sendiri.
2. Unsur-unsur
Terapi
- Munculnya
gangguan
Peran serta keluarga dlm perawatan klien gangguan jiwa.
Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dg
lingkungannya.
Keluarga dipandang sbg satu sistem sehingga gangguan yg tjd
pd salah satu anggota dpt mempengaruhi sistem, disfungsi dlm keluarga dpt sbg
penyebab gangguan.
- Tujuan Terapi
a. Menurunkan
konflik kecemasan keluarga
b. Meningkatkan
kesadaran keluarga thd kebutuhan masing-masing anggota keluarga
c. Meningkatkan
kemampuan penanganan thd krisis
d. Mengembangkan
hubungan peran yg sesuai
e. Membantu keluarga
menghadapi tekanan dari dlm maupun dari luar
anggota keluarga
f. Meningkatkan
kesehatan jiwa keluarga sesuai dg tingkat perkembangan anggota keluarga
- Peran Terapis
1. Merawat klien secara utuh : observasi stress emosi klien
& keluarga
2. Mengkaji fungsional & disfungsional keluarga
3. Teknik-teknik
Terapi
- Model teoritik
digunakan oleh terapis untuk mengevaluasi, diagnosis, dan
mengubah hubungan
keluarga.
- Terapi
memahami keluarga secara terpisah dan hak tersebut sebagai
tanggungjawab dalam melakukan intervensi terapeutik
- Gaya,
kepribadian, dan nilai yang dimiliki seorang terapis.
- Lapangan atau
cakupan terapi keluarga
C. Terapi Bermain
1. Konsep dasar
pandangan terapi bermain tentang kepribadian
Terapi permainan merupakan terapi kejiwaan namun dalam
pelaksanaannya faktor ekspresi-gerak menjadi titik tumpuan bagi analisa
terapeutic dengan medianya adalah bentuk-bentuk permainan yang dapat
menimbulkan kesenangan, kenikmatan dan tidak ada unsur paksaan serta
menimbulkan motivasi dalam diri sendiri yang bersifat spontanitas, sukarela dan
mempunyai pola atau aturan yang tidak mengikat.
2. Unsur-unsur
Terapi
- Munculnya
gangguan
Permainan merupakan suatu kesibukan yang ada dalam kehidupan
sehari-hari dari diri anak berkebutuhan khusus
dan berguna bagi dirinya dalam kehidupannya yang mandiri kelak.
- Tujuan Terapi
a. Fisik
meliputi perkembangan kekuatan organ tubuh, peningkatan ketahanan otot-otot dan
organ tubuh, pencegahan dan perbaikan sikap tubuh yang kurang baik.
b. Intelektual
meliputi kemampuan berkomunikasi, menghitung angka dalam suatu permainan
sehingga dapat dikatakan menang atau kalah dll.
c. Emosi :
penerimaan atas pimpinan orang lain, bagaimana ia memimpin dll.
d. Sosialisasi :
bagaimana dapat bermain bersama, meningkatkan hubungan yang sehat dalam
kelompok.
- Peran Terapis,
dalam pendidikan ;
a. Sarana
pencegahan : tidak menambah permasalahan baru dan menghmbat proses belajarnya.
b. Sarana
penyembuhan : dapat disembuhkan atau dilatih sebagai sarana belajar melalui
bentuk-bentuk permainan yang ber7an mengembalikan fungsi
fisik,psiko-terapi,modifikasi perilaku, mengembangkan fungsi sosial, melatih
bicara, mempertajam atau latihan visual, latihan auditif, latihan taktil, dll.
c. Sarana
penyesuaian diri : anak-anak sulit beradaptasi, oleh karena itu dilatih
bekelompok dalam permainan.
d. Sarana untuk
mengembangkan ketajaman penginderaan : untuk menjernihkan penglihatan (visual)
misal ; permainan warna, bentuk, jarak dll.
e. Sarana
mengembangkan kepribadian : anak dapat bergerak dengan bebas dan aktif
melakukan berbagai kegiatan dengan perasaan gembira dan menyenangkan.
f. Sarana untuk
latihan aktifitas sehari-hari : permainan memasak, berdagang, rumah-rumahan
dll.
3. Teknik-teknik
Terapi
Penggunaan terapi bermain sebagai teknik psikoterapi.
1. Nilai
Terapiutik dari Permainan
2. Kepada Siapa
Terapi Bermain Diberikan
3. Prosedur dalam
Terapi Bermain.
4. Hal Penting
Sesudah Terapi Bermain.
Sumber :
http://kajianpsikologi.blogspot.com/p/konseling-kelompok.html
http://saraswatiundersea.blogspot.com/2012/04/terapi-adlerian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar